Surah 86: Surah Al-Tariq (17 Ayat) - Ayat ke-4
GURU SEJATI
Ilmu
Jawa melihat ROH manusia memiliki PEMBIMBING yang disebut sebagai GURU SEJATI
Guru
Sejati berdiri sendiri menjadi pendamping dan membimbing Roh. Sukma di siram
"air suci" oleh Guru Sejati sehingga Sukma menjadi Sukma Sejati
Guru
Sejati memiliki fungsi sebagai sumber " Pelita' Kehidupn.
Guru
Sejati layak dipercayai sebagai GURU kerana ia bersifat teguh dan memiliki
hakekat 'Sifat-sifat Tuhan' (Frekuensi Kebaikan) yang abadi tetap tidak
berubah.
Guru
Sejati adalah 'data Pancaran (Projector) dari rasa yang merupakan rasa yang
sumbernya adalah kehendak Tuhan. Terminologi Jawa menyebutnya sebagai
RASA SEJATI. Tidak diragukan apabila peranan Guru Sejati akan 'mewarnai' energi
hidup atau roh menjadi energi suci. Roh Sejati telah mendapat 'Petunjuk'
Tuhan dalam konteks ini adalah hakikat Rasa Sejati, Maka peranan Roh
tersebut tidak lain sebagai 'Utusan Tuhan'
Jiwa,
nafs yang diperkuat dengan Sukma Sejati perlu didampingi Guru Sejati kerana ia
dapat dikalahkan oleh Nafsu yang berasal daripada Jasad manusia. Jiwa
yang ditundukkan oleh nafsu hanya akan berubah karekternya menjadi jahat.
Ilmu
seseorang dikatakan sudah mencapai puncaknya apabila sudah bertemu Guru Sejati.
wujudnya mirip dengan diri kita sendiri Melihat diri sendiri menjelma menjadi
DUA seperti melihat cermin.
Bagi
yang dapat merasa Sukma, maka akan melihat kembarannya yang mirip sukma atau
badan halusnya sendiri. Wujud kembaran itulah entitas Guru Sejati kerana
Guru Sejati memiliki sifat hakekat Tuhan, maka segala nasehatnya akat tepat dan
benar adanya. Tidak akan menyesatkan.
Jika
masih belum bertemu Guru Sejati, ianya akan mengirim getaran melalui Hati
Nurani. Suara Hati Nurani anda sendiri akan memperoleh petunjuk penting
bagi permasalahan yang dihadapi. Sekiranya kurang mengasah ketajaman
batin maka sulit untuk membedakan apakah yang dirasakan merupakan kehendaak
hati Nurani atau kemauan hati atau hawa nafsu. Orang yang dapat bertemu
langsung dengan Guru Sejatinya sendiri, hanyalah orang-orang terpilih.
PENCAPAIAN SPIRITUALITAS TINGGI
Keberhasilan
mengolah Guru Sejati dicapai apabila kita sudah benar-benar 'lepas' dari
tubuh. Jiwa yang telah merdeka dari penjajahan Jasad. Ini bukan
bererti kita meninggalkan segala kegiatan dan kehidupan duniawi.
Sebaliknya, kehidupan duniawi menjadi modal atau bekal utama meraih kemuliaan
baik di dunia maupun kelak setelah ajal tiba Maka seluruh kegiatan dan
kehidupan duniawi sudah tidak dicemari oleh hawa nafsu. Hendaklah
memposisikan diri bukan sebagai seteruNya tetapi sekutuNya.
Orang
yang memiliki kesedaran Spiritual , hakekat kehendaknya merupakan kehendak
Tuhan, Apa yang dikatakan menjadi terwujud, Setiap doa akan
terkabul. Ucapannya diumpama 'ludah api' yang diucapkan pasti
terwujud. Kalimatnya menjadi 'Sabda Pendita Ratu', selalu menjadi
kenyataan,
Tanda-tanda pencapaian itu antara lain, kadang seseorang diizinkan Tuhan untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang, melalui vision, mimpi, maupun getaran hati nurani. Semua itu dapat merupakan petunjuk Tuhan
Bahasa Jawa / Arab
Pemomong = Pembimbing
Pancer = Guru Sejati
Sukma = Roh
Kang langgeng tan owah gingsir = yang abadi konsisten tidak berubah-rubah
Sir = Rasa
Ruhul Kudus = Roh Suci
Nafs = hawa / Jiwa
Ruh Al Quds = Sukma Sejati
An Nafs al-muthmainah = Penasihat Spiritual
Raga / basyor = Jasad / Organ
Kareping rahsa = Kehendak hati nurani
rahsaning karep = Hawa nafsu
idu geni = lidah api
No comments:
Post a Comment